GlobalBMR77 – Cadangan Pangan yang ada di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus dipantau dan dikendalikan Pemkab Bolmong melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP). Dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) terkait ketersediaan pangan di sejumlah pasar di Kabupaten Bolmong, DKP menyebutkan bahwa cadangan pangan masih terkendali.
Menurut Kepala DKP Bolmong, I Nyoman Sukra melalui Kepala Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan, Bida Makalalag, DKP melakukan Monev pengambilan data guna perhitungan prognosa ketersediaan di wilayah, khususnya Kecamatan Dumoga Utara di Pasar Ibolian dan Kecamatan Dumoga Tenggara di Pasar Mopuya.
“Hasil Monev dapat digambarkan situasi pangan dalam penyediaan pangan pokok cukup terkendali walaupun tingkat produksi menurun yang disebabkan beberapa faktor diantaranya hama tikus dan anomali cuaca yang sulit dikendalikan, sehingga hal ini membuat beberapa produk pangan pokok didatangkan dari luar wilayah yang terbentuk oleh mekanisme pasar itu sendiri,” ungkap Bida.
Tingkat produksi yang menurun juga disebabkan oleh musim tanam beberapa waktu yang lalu yang tertunda. Namun keadaan ini belum berdampak signifikan untuk ketersedian pangan di wilayah.
“Belum ada dampak signifikan atas kondisi yang terjadi terhadap ketersediaan pangan,” tambah Bida.
Sebelumnya, Pemkab Bolmong telah menyiapkan cadangan pangan untuk membantu petani jika terjadi gagal panen pada taun 2020 ini.
Menurut Kepala DKP Bolmong, I Nyoman Sukra, stok persediaan bahan pangan antisipasi jika terjadi gagal panen telah disiapkan berjumlah 7 ton beras.
“Ada Tujuh ton beras yang sudah disiapkan pada tahun ini,” kata Sukra.
Penyediaan bahan pangan tahun ini merupakan kerjasama dengan Sub Drive Bulog. Namun Sukra menjelaskan, pada tahun ini persediaan bahan pangan menurun 3 ton jatah beras Bolog.
“Pada tahun anggaran 2019 lalu, jatah kerjasama penyediaan beras antara Dinas Ketahanan Pangan dengan Sub Divre Bulog sebanyak 10 Ton,” pungkas Sukra.(*)