TUTUYAN – Tim Kewaspadaan Dini Daerah (TKDD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), kembali menggelar rapat koordinasi dalam rangka membahas sejumlah isu yang berpotensi mempengaruhi stabilitas keamanan dan perekonomian daerah, bertempat di Kantor Bupati Boltim, Rabu (13/08/2025).
Rapat dipimpin langsung Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim, Hendra Tangel, didampingi Kepala Kesbangpol Boltim, Ahmad Alheid dan dihadiri lintas sektor TNI, Polri, BIN serta OPD terkait.
Hendra dalam sambutannya mengatakan, pertemuan tersebut menjadi forum strategis untuk membahas sejumlah isu sensitif, diantaranya isu pertambangan serta kenaikan harga beras.
“Kewaspadaan dini bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi tanggung jawab semua pihak. Sinergi antar instansi akan memastikan potensi konflik dapat dicegah sejak dini, demi stabilitas dan pembangunan Boltim,” ungkap Hendra.
Komandan Koramil 1303/05 Kotabunan, Peltu Junil Tehalu, pada kesempatan tersebut juga turut memaparkan terkait potensi konflik di kawasan pertambangan akibat masuknya pihak luar yang membawa paham arogansi.
“Selain itu, penggunaan alat berat tanpa prosedur, serta keberadaan WNA (Warga Negara Asing) tanpa dokumen resmi,” ujarnya.
Seraya ditambahkan, Kepala Dinas Nakertrans Boltim, Rusli Dajoh, pihaknya mengatakan pentingnya pengawasan WNA.
“Dan peningkatan kesejahteraan karyawan, serta penataan regulasi pertambangan,” tuturnya.
Berikut Hasil dan Rekomendasi Rapat TKDD Boltim :
1. Memperluas pengawasan terhadap WNA dan perizinannya.
2. Menata regulasi dan izin pertambangan rakyat.
3. Menguatkan koordinasi dalam mengantisipasi potensi konflik tambang.
4. Mengendalikan isu-isu sosial seperti, pengibaran bendera One Piece dengan pendekatan humanis.
5. Memperkuat program pasar murah dan pengendalian harga beras.
(emon).