GlobalBMR77 – Program vasektomi yang dijadikan Pemerintah Pusat sebagai salah satu program unggulan terus digalakkan ke pelosok daerah. Untukdi wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sendiri, program tersebut masih kurang diminati para pria.
Dari data yang dihimpun, awal tahun 2020, periode Januari-Februari belum ada sama sekali yang berminat. Bahkan, kurun waktu 4 tahun ini, baru 16 Pria yang melakukan program Keluarga Berencana (KB) dengan jenis Vasektomi ini.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP-KB) Bolmong, I Ketut Kolak pun menegaskan, bahwa program KB dengan jenis Vasektomi ini bukanlah seperti isu yang dihembuskan bahwa itu adalah pengebirian.
“Banyak menganggap bahwa Vasektomi adalah pengebirian. Padahal, sebenarnya bukan seperti itu,” kata Kolak.
Kolak menjelaskan, program vasektomi sangat memberikan manfaat baik secara kesehatan dan periode kehamilan istri.
“Memang untuk Bolmong sejauh ini baru 16 pria yang melakukan vasektomi. Padahal, vasektomi ini memiliki manfaat kesehatan dan bisa mengatur periode kehamilan istri. Selain itu istri juga tidak perlu melakukan KB bila suami sudah vasektomi,” jelas Kolak.
Kolak menambahkan, setiap memberikan sosialisasi, banyak pertanyaan bahwa vasektomi ini merupakan proses pengebirian. Namun, langsung diluruskan dan diajak untuk mengikuti program ini.
“Vasektomi hanyalah proses pemotongan dan pengikatan saluran benih. Prosesnya juga sangat cepat hanya memakan waktu sekitar 15 menit selesai,” jelas Kolak.
Diketahui, vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis. Pada saat ejakulasi, sperma mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas deferens), bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), dan keluar melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur wanita, maka terjadilah kehamilan. Prosedur vasektomi mempunyai konsep bahwa saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujung saluran diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen.(*)