GlobalBMR77 – Pelatihan Kerajinan Kearifan Lokal yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kotamobagu (KK) yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu berlangsung sukses. Para perwakilan peserta dari desa dan kelurahan se Kotamobagu mendapat ilmu dan pengalaman selama 3 hari pelatihan, yang nantinya bisa diimplementasikan saat kembali ke masing-masing wilayah.
Salah satu peserta pelatihan dari Desa Bilalang I, Maruf Mokoginta mengaku pelatihan yang digelar Dekranasda KK sangat bermamfaat dan memberikan mereka kemampuan untuk menciptakan barang unik dari bahan dasar batok kelapa. Sebut saja membuat kaligrafi arab dan papan nama.
“Pelatihan yang digelar selama tiga hari ini sangat berguna bagi kami. Teorinya sedikit, tapi langsung pada proses kerajinan yang dilatih oleh mentor yang ada. Kita membuat mulai dari kaligrafi, papan nama, gantungan kunci, hingga souvenir yang bisa dijadikan ole-ole para pengunjung di Kota Kotamobagu,” ungkap Maruf, Rabu (26/2/2020).
Maruf menambahkan, saat ini mereka tinggal membutuhkan alat untuk mengukir batok kelapa menjadi berbagai jenis kerajinan.
“Dalam pelatihan, kita diberikan penjelasan mengenai penggunaan alat untuk mengukir batok kelapa ini. Kita berharap, ada alat yang sama untuk kita bisa kembangkan kerajinan yang kita dapat selama pelatihan,” harap Maruf.
Sementara itu, Ketua Dekranasda KK, Anki Taurina Mokoginta melalui Kepala Bidang Humas, Novarita Damopolii mengapresiasi para perwakilan peserta yang telah mengikuti pelatihan tersebut. Selain itu, Novarita juga mengharapkan para peserta dapat mengembangkan ilmu dan kemampuan yang telah didapatkan dalam pelatihan ketika kembali ke wilayah masing-masing.
“Kami harapkan agar para peserta dapat membuat kerajinan dengan bahan dasar batok kelapa ini agar bisa menciptakan produk yang branding dengan Kota Kotamobagu, semisalnya kotak Kabela,” tutur Novarita.
Novarita juga mengungkapkan, Dekranasda KK akan kembali menggelar pelatihan dengan jenis kerajinan yang berbeda.
“Kalau untuk kerajinan dari batok kelapa ini kita masih menggunakan mentor dari Tomohon. Ke depan akan ada pelatihan yang pelatihnya kita datangkan langsung dari pulau Jawa. Yang jelas, ada juga kerajinan lain yang akan dilatih, dan kami harapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pelatihan itu nanti,” pungkas Novarita.(*)