GlobalBMR77.co – Tanaman Umbi Porang saat ini menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya, tanaman yang sempat dikira hama ini mempunyai nilai jual yang sangat tinggi. Hal ini juga menjadi perhatian Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Dra Yasti Soepredjo Mokoagow yang mendorong petani untuk memanfaatkan kawasan hutan untuk membudidayakan tanaman porang.
“Tanaman porang sangat efektif ditanam di mana saja. Bahkan di bawah pohon bisa sekaligus melestarikan hutan,” ungkap Bupati.
Saat ini lanjutnya tanaman Porang masuk komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Sebab di luar negeri dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan aneka makanan, di antaranya mi shirataki, beras analog atau beras nonpadi, agar-agar konyaku, dan tahu.
Porang juga berguna di industri dirgantara, yakni sebagai bahan baku lem perekat untuk pesawat. Kemudian, serat dari batangnya untuk membuat baju. Ada lagi, glukomanan yang terkandung dalam porang merupakan bahan baku pembuatan kapsul.
Bupati menjelaskan, dalam satu hektare lahan bisa ditanami hingga 40.000 bibit, sedangkan saat usia tanaman 1,5 tahun berat buahnya mencapai 2 kilogram sehingga setiap hektare bisa menghasilkan 80 ton.
“Dengan harga jual per kilogram Rp10.000, maka setiap hektare lahan tanaman porang bisa menghasilkan Rp800 juta,” jelas Bupati.
Bukan hanya memotivasi para petani, akan tetapi para pemuda agar membudidayakan tanaman porang.
“Selain menguntungkan, budi daya tanaman porang juga bagian dari upaya pelestarian hutan. Anak-anak muda juga didorong kembangkan tanaman porang,” pungkas Bupati.(*)