GlobalBMR77 – Kecamatan Passi Barat terus melakukan monitoring terhadap 13 desa terkiat dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap 1. Sejauh ini, baru Desa Passi 1 yang menyalurkan BLT tahap 1 kepada 80 penerima. Sisanya, tengah melakukan verifikasi dan validasi calon penerima, hingga ada desa yang tengah mengurus proses pencairan BLT tersebut. Hal ini diungkapkan Camat Passi Barat, Maarif Mokodompit, Selasa (5/5/2020).
“Pihak kecamatan terus melakukan monitoring terhadap penyaluran BLT ini. Sampai saat ini, baru desa Passi satu yang menyalurkan. Yang lainnya saat ini juga tengah memacu proses verifikasi dan validasi data calon penerima, dan sudah ada yang tengah melakukan proses pencairan,” ungkap Maarif.
Maarif juga menambahkan, penyaluran BLT tahap 1 ini ditujukan kepada penerima yang layak sebagaimana proses verifikasi dan validasi yang ditetapkan lewat Musywarah Desa (Musdes).
“Saya sudah sampaikan kepada para pemerintah desa untuk teliti dalam menentukan calon penerima ini. Semua tahapan penetapan calon penerima harus dijalankan dengan baik,” tambah Maarif.
Sementara itu, penyaluran BLT ini akan berlangsung selama 3 tahap atau 3 bulan. Masing-masing penerima akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp600.000. Turunnya BLT ini tidak lepas dari penanganan dampak Covid 19 oleh Kementerian Desa (Kemendes).
Di sisi lain, Maarif menegaskan bahwa setiap penerima bantuan itu hanya sekali mendapatkan mamfaat atau bantuan. Jadi misalnya, penerima BLT sudah tidak akan masuk dalam penerimaan bantuan lain yang akan masuk. Sama halnya dengan para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tidak bisa menerima BLT.
“Ini agar masyarakat yang belum tersentuh dengan bantuan karena terdampak Covid 19, juga bisa mendapatkan bantuan. Satu penerima, satu mamfaat. Jadi kalau sudah mendapatkan BLT, maka sudah tidak dapat menerima bantuan lainnya,” pungkas Maarif.(*)