GlobalBMR77 – Pandemi virus korona penyebab Covid19 kini tengah mewabah di seantero nusantara. Berbagai sektor sendi kehidupan masyarakat pun terdampak. Sisi ekonomi yang menjadi paling terkena dampak atas kehadiran virus dari Wuhan, Cina tersebut.
Di sisi lain, dampak wabah virus korona ini terus dihadapi oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan. Mulai dari mengadakan bantuan social seperti bahan pokok, hingga dengan menyiapkan bibit dan pupuk untuk tujuan ketahanan pangan.
Seperti dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) yang telah menyiapkan anggaran dari APBD tahun anggaran 2020 untuk penguatan di berbagai bidang, termasuk ketahanan pangan.
Bupati Bolmong, Dra Yasti Soepredjo Mokoagow menjelaskan, kebutuhan sehari-hari masyarakat tetap harus terpenuhi untuk makanan utamanya. Di musim pandemi saat ini, petani lah yang jadi garda terdepan untuk menangani masalah ini.
“Di tengah terpaan pandemi Covid-19, para petani tetap diberdayakan agar pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat tetap tersedia,” ujar Bupati.
Untuk menjaga stok beras atau ketahanan pangan, pemerintah telah menyiapkan bibit padi, jagung, pupuk untuk kebutuhan petani. Bupati mengatakan, walaupun di tengah virus korona yang ada, petani tetap eksis di lapangan untuk menjaga ketahanan pangan.
“Kabupaten Bolmong daerah pertama di Indonesia yang menerapkan konsep ketahanan pangan sebagai strategi penanganan Covid-19,” kata Bupati.
Saat ini program ketahanan pangan sudah menjadi jadi keputusan untuk menghadapi Covid19 dengan memperkuat sektor pertanian. Hal itu sejalan dengan imbauan WHO agar semua negara memperkuat ketahanan pangan.
Dengan begitu lanjut Bupati, Bolmong sudah unggul dua langkah dari daerah lain. Sebab pemerintah tidak mungkin terus menerus memberikan bantuan pada warganya. Yang kita lakukan adalah memberi kail agar warga bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Bantuan bibit pertanian akan menggerakkan ekonomi riil Bolmong. Saat ini bibit jagung bisi 18 akan disebar di 30 titik. Itu nantinya sebagai penyangga pada sektor ketahanan pangan,” tutup Bupati.(*)