TUTUYAN – Dinilai sukses menjalankan berbagai program pembagunan, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Dr (c) Sam Sachrul Mamonto S.Sos M.Si, (SSM) di undang dalam wawancara khusus salah satu media nasional, Tempo Inti Media Harian, berlangsung di Gedung Tempo Jakarta, Rabu, (15/05/2024).
SSM bersama jajaran Pemkab Boltim disambut langsung oleh direktur Tempo Media, Ade Liesnasari, bersama tim redaksi.
Ada pun, Program ‘Teras Negeri’ dari media nasional ini dilaksanakan dengan melihat akselerasi program pemerintah daerah yang inovatif, kreatif dan dianggap berhasil.
Saat sesi wawancara khusus dalam program ini, SSM berbagi informasi tentang keberhasilan kepemimpinannya dalam membangun Kabupaten Boltim diberbagai sektor dan bagaimana melestarikan budaya lewat berbagai festival budaya yang ada di Boltim.
“Kepala Daerah yang kami undang, yang pertama adalah daerahnya punya potensi yang kedua beliau (Sam Sachrul Mamonto), punya program-program yang menarik dan memang kita anggap berhasil dalam menjalankannya, karena ada inovasi dalam program dan ada unsur kreatifitasnya. Diluar itu, kita juga melihat bagaimana konsen dari kepala daerah itu untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan daerahnya” tutur Direktur Tempo Media, Ade Liesnasari,
Lanjut Ade mengatakan, potensi sumber daya yang ada di Boltim sangat berlimpah sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
“Dalam konteks Bolaang Mongondow Timur ini kita melihat potensi daerahnya luar biasa, baik potensi alam yang terbaharukan maupun yang tidak, ada potensi tambang ada potensi non tambang. Kami melihat bahwa ini sangat baik apabila dikelola dengan bijak, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sachrul dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Tempo dan jajarannya karena sudah mengundangnya dalam acara Podcast Teras Negeri.
“Ini suatu kebanggan tersendiri bagi saya karena bisa memperkenalkan keindahan sektor pariwisata Boltim, kekayaan sumberdaya alamnya dan keberagaman suku dan budaya di Boltim.” ungkap Sachrul.
(Erwin Mamonto).